Selasa, 24 Nopember 1998



Cina Memerangi Para Pembangkang di Cyberspace

Perang terhadap para pembangkang Cina minggu ini memasuki cyberspace ketika seorang insinyur komputer akan mencoba menggunakan Internet untuk mengirim propaganda anti-negara.

Selasa ini, seperti disebutkan kantor berita Reuters, pengadilan Shanghai akan mendengarkan dakwaan terhadap Lin Hai (30), seorang spesialis softaware komputer, yang disebut-sebut telah mengemail ribuan nama dan alamat email ke sebuah kelompok pembangkang di AS.

Menurut dokumen pengadilan, "Lin Hai telah bergabung dengan sebuah organisasi musuh luar negeri". Kelompok tersebut memakai data-data yang dikirim Lin Hai, yang menurut dokumen tersebut, "untuk menyebarkan sejumlah besar artikel yang bertujuan menghasut subversi terhadap kekuasaan negara dan sistem sosialis".

Lin, yang ditangkap pada bulam Maret lalu, bekerja di sebuah perusahaan software yang men-set up situs web dan menyediakan pencarian lowongan kerja untuk perusahaan-perusahaan multinasional.

Dengan dakwaan yang ada, Lin terancam hukuman palin tidak penjara selama 3 tahun atau bahkan penjara sumur hidup.

Pemerintah Cina mengatakan bahwa Lin telah mengirimkan alamat-alamat email ke VIP Reference, sebuah penerbitan pembangkan yang mengirimkan penerbitannya ke 250.000 e-mail accounts di Cina dari berbagai alamat email di AS.

Penrbit VIP Reference, Lian Shengde, kepada Reuters mengatakan, "Kami punya banyak pemilik email yang mengiri kan email setiap hari. Beberapa diantara mereka mengirimkan alamat-alamat email kepada kami. Kami tidak tahu Lian Hai ada diantara mereka."

Para pendukung Lin mengatakan bahwa Lin seringkali saling bertukar maupun membeli alamat-alamt email untuk membangun sebuah database untuk penetingan bisnis pencarian kerja online-nya.

"Ini tidak bisa jadi bukti yang mendukung dakwaan," kata pembela Wang Wenjiang. "Mengirimkan alamat-alamat email bukanlah membocorkan rahasia negara," tambahnya

Saat ini Cina mengaku mempunyai 1,2 juta pengguna Internet dan diharapakan jumlah tersebut akan menjadi 5 juta pada tahun 2000. Pemerintah Cina telah merambah cyberspace, menanamkan investasi di segala hal mulai dari infrastruktur komunikasi sampai kafe-kafe Internet, dan telah melihat sebuah pertumbuhan yang tajam dalam pendapatan dari para pengguna Internet.

Sebalikhya, para pembangkang pun telah merambah Internet. Selain VIP Reference, sejumlah situs web dan webzines telah tumbuh dari publikasi online Tunnel sampai situs web kelompok pembangkan yang baru saja terbentuk, Paratai Demokrasi Cina. Beberapa diantara situs tersebut tak bisa diakses tanpa software berbahasa Cina.

Cina menggunakan firewall untuk memblokir beberapa situs internet yang tidak disukai namun tak dapat memfilterinya.

"Pemerintah Cina taka dapat melibas arus bebas informasi secara menyeluruh," kata Lian.